Maafkan Aku Ayah

Posted by http://ciie-dunia.blogspot.com/ on Wednesday 4 September 2013


Di suatu hari, di hari yang cerah ada satu orang ayah yang sudah tua, rambut rambutnya yang semula berwarna hitam telah berubah menjadi putih, kulitnya pun sudah berkerut, ia duduk dengan seorang anak laki lakinya yang sudah dewasa, tetapi belum menikah, ia duduk di samping ayahnya dengan membaca koran, ia sangat tidak memperdulikan ayahnya yang sudah tua dan renta
Tiba tiba hinggap di sebuah tanaman burung gereja, ayahnya bertanya kepada anaknya
“Apa itu?”
“Itu burung gereja” sahut anaknya, kemudian anaknya pun melanjutkan membaca korannya..
Burung Gereja tersebut lalu berpindah tempat, ke sebuah bunga yang cukup besar, ayahnya pun kembali menanya
“apa itu?”
“Itu burung gereja ayah” jawab anaknya dengan nada sedikit kesal, ia pun seperti tadi melanjutkan membaca korannya
Burung gereja itu pun berpindah tempat, tepat di depan ayahnya berada
ayahnya menanyakan lagi kepada anaknya
“Apa itu?”
“Itu burung gereja Ayah, Ayah ini Kenapa! Aku sudah bilang Bahwa ini burung gereja!” sentak anak tersebut kepada ayahnya
Ayahnya pun terdiam, raut wajahnya memancarkan kesedihan
Tak lama kemudian Ayahnya masuk Ke rumah, anaknya bertanya
“Mau kemana!”
Ayahnya menjawab
“Tunggu Sebentar”
Tak lama ayahnya mengambil sebuah buku, terlihat seperti buku diary yang sudah sangat lama, ia pun menyodorkan buku tersebut kepada anaknya.
anaknya pun membaca nya
“Di hari minggu yang cerah ini umur anakku tepat 3 tahun, aku duduk bersamanya, tak lama kemudian hinggaplah burung gereja di rerumputan, anakku bertanya kepadaku
“Ayah Apa itu?”
aku pun menjawab
“itu burung gereja nak”
Burung tersebut berpindah tempat ke tempat yang lain, anakku lalu bertanya lagi
“ayah apa itu?”
aku pun menjawab
“itu burung gereja nak” jawab ayahnya dengan nada lembut
Anakku bertanya kepadaku 21 kali, dan setiap anakku menjawab aku selalu memmeluknya dengan penuh kasih sayang”
Setelah anak tersebut membaca buku diary ayahnya, anak tersebut menangis sambil memeluk ayahnya, sambil berkataa
“Ayah, maafkan aku”

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment