Anda ingin membuat website dinamis? maka anda
perlu mempelajari bahasa pemrograman web server seperti ASP.net, PHP,
JSP, Perl, Python, RoR (Ruby on Rails) dan masih banyak lagi. Anda tidak
perlu mempelajari semuanya cukup pilih saja salah satu. Dan jika anda
memilih PHP, maka anda berada diwebsite yang tepat. Jika anda memilih
lainnya silahkan browsing lagi di Google, karena saya belum menguasainya
(saya bilang belum karena saya berencana mempelajarinya, hanya saja
tidak ada waktu untuk mempelajarinya).
Apa itu PHP?
Salah satu alasan PHP menjadi sukses seperti sekarang ini adalah karena
kemampuannya yang menakjubkan. PHP dapat berkomunikasi dengan berbagai macam
database dan mengenal semua protokol internet. PHP mudah digunakan dan cepat.
Class-class / fungsi-fungsi PHP dapat anda temukan dengan mudah di internet.
Apabila anda ingin membuat web dinamis dan belum tau caranya, PHP adalah bahasa
pemrograman yang tepat.
PHP merupakan kependekan dari HyperText Preprocessor, awalnya merupakan
kependekan dari Personal HomePage. PHP Merupakan bahasa pemrograman yang biasanya
ditulis bersama kode HTML. Tidak seperti HTML yang langsung dikirim ke browser,
script PHP di parsing dulu oleh PHP binary dalam komputer server. Elemen HTML
dibiarkan tetapi kode PHP di eksekusi terlebih dahulu dan hasilnya dalam bentuk
HTML dikirim ke browser pengguna. Kode PHP mampu menjalankan perintah database,
membuat gambar, membaca dan menulis file, serta kemampuan lainnya yang tidak
memiliki batas.
PHP 4 akan dihentikan pengembangannya pada Desember 2007, tapi tenang
saja pengguna PHP 4 diseluruh dunia masih diatas 80% dibanding PHP versi
lainnya.
Pada saat artikel ini ditulis, PHP telah memasuki
versi 5, tetapi versi 4 nya masih banyak digunakan. Bahkan versi 6 Alpha
telah keluar sejak akhir 2006. Pada versi 5 keatas PHP telah memiliki
konsep OOP (Pemrograman Berorientasi Objek) yang cukup bagus dan
sebanding dnegan Java. Jadi jika anda menggunakan PHP 5 anda harus
terbiasa dengan konsep OOP. Saya akan membahas konsep OOP lain kali,
disini kita menggunakan PHP 4 dan tidak menggunakan konsep OOP. Jadi
sangat cocok bagi anda yang merupakan pemula dan ingin belajar PHP.
Cara menginstall PHP
Sudah cukup kita ngomongin PHP, sekarang sebelum kita dapat menggunakan PHP
pertama-tama kita perlu menginstall PHP pada komputer kita. PHP dapat dijalankan
di berbagai macam sistem operasi dan servers. PHP dapat berjalan di Windows,
Unix, Linux dan Macintosh. PHP juga dapat bekerja pada berbagai macam web server
termasuk Apache (Apache merupakan opensource dan pasangan sehidup semati dengan
PHP), Microsoft IIS (Internet Information Server), Website Pro, iPlanet dan
Microsoft PWS (Personal Web Server). Disini kita akan menginstall PHP didalam
Windows XP menggunakan server Apache.
Cara termudah menginstall PHP adalah dengan menggunakan appserv. Appserv
merupakan sebuah paket untuk Windows dimana didalamnya terdapat :
- Apache Web Server
- PHP Script Language
- MySQL Database
- Zend Optimizer
- phpMyAdmin Database Manager
Daripada kita mendownload satu-satu, lebih mudah kita menggunakan apsserv,
karena didalamnya sudah terdapat semua. Anda tinggal download dan install.
Pertama-tama bukalah
http://www.AppServNetwork.com dan download Appserv versi terbaru. Setelah
itu jalankan filenya dan akan muncul layar seperti dibawah ini:
Klik Next aja.
Ini merupakan default folder dimana anda akan menginstall
Appserv. Saya sarankan biarkan saja menggunakan folder defaultnya tidak usah
diubah. Klik Next
Pilihlah typical dan klik Next
Biarkan saja Server Name nya dengan localhost dan Port nya 80.
Klik Next
Pilihlah Username dan Password untuk mengakses database MySQL.
Isi sesuka anda, asal anda jangan lupa dengan username dan passwordnya. Kemudian
klik Next, selesailah sudah. Anda sudah berhasil menginstall PHP pada komputer
anda. Bagaimana mudah bukan.
Sekarang buka browser anda dan ketik 'localhost', maka browser
anda akan menjadi seperti ini:
Selamat, PHP sudah terinstall pada komputer anda. Sekarang mari
kita mencoba beberapa kode PHP.
PHP pertama saya begitu menggoda
Perlu di ingat jika anda membuat file PHP, maka anda perlu
menyimpannya di folder c:\appserv\www\folderanda. Sekarang buka Windows explorer
dan buka c:\appserv\www setelah itu buatlah folder dan beri nama folder tersebut
'contoh'. Seperti dokumen HTML, PHP merupakan file text. Karena itu anda dapat
membuatnya dengan text editor seperti Notepad atau BBEdit untuk MacOS atau Vi
dan Emacs untuk Unix/Linux. Saya pribadi menyukai Editplus atau PHPEdit karena
software tersebut memiliki sintax highlighting yang memudahkan kita.
Engine PHP akan mengeksekusi kode PHP setelah (<?
) sampai
ketemu dengan
(?>
), jika kode PHP anda benar maka hasilnya akan ditampilkan,
tetapi apabila salah maka terdapat pesan error dengan memberi tahu anda pada
baris berapa terdapat error nya. Sekarang buka teks editor favorit anda dan
cobalah kode berikut ini:
<?
print ("Hello World!");
?>
Sekarang simpan file tersebut di to c:\appserv\www\contoh\hello.php.
Buka browser anda dan jalankan 'http://localhost/contoh/hello.php'. Maka pada
browser anda akan tampil seperti ini:
print()
merupakan fungsi untuk mengoutput data. Apa
saja yang dituliskan oleh print()
akan ditampilkan pada browser. print()
merupakan
salah satu fungsi yang terdapat dalam PHP untuk menampilkan data, biasanya
dimodifikasi dengan data yang dimasukkan, Dalam kasus ini anda menjalankan
fungsi print()
yang berisi sekumpulan karakter (Hello World) atau
disebut String. String harus diapit oleh tanda ".
Setiap baris dari kode PHP selalu diakhiri dengan tanda titik koma " ; "
Anda dapat memasang kode PHP didalam HTML, cukup seperti ini:
<html>
<head>
<title>My first PHP</title>
</head>
<body>
<?
print "Hello <b>World</b>";
?>
</body>
Tetapi anda tidak bisa menyimpannya dalam format .html, anda
harus menyimpannya dalam format .php
Comments
Sama seperti HTML, anda pun bisa menuliskan komentar
di kode PHP anda. Untuk menuliskan komentar satu baris pada PHP harus
diawali
dengan dua tanda //
atau sebuah tanda #
. Semua teks
setelah tanda tersebut tidak akan dibaca oleh PHP. Jika anda ingin menuliskan
komentar lebih dari satu baris anda dapat menggunakan tanda /*
dan
diakhiri dengan tanda */
. Contoh:
<?
// Ini merupakan kode pertama saya
print ("Hello World!");
?>
Variables
Variabel merupakan sebuah tempat yang anda definisikan untuk
menyimpan sebuah nilai. Variabel mempunyai nama yang anda definisikan dan
diawali dengan tanda $
. Nama variabel bebas anda dapat menuliskan
dengan karakter, angka dan garis bawah "_". Nama variabel tidak boleh mengandung
spasi atau karakter lain selain angka dan huruf. Contoh:
<?
$nama="bobi";
$umur=30;
$negara="Indonesia";
print "Halo nama saya $name, saya $age tahun dan tinggal di $country";
?>
Hasil:
Halo nama saya bobi, saya 30 tahun dan tinggal di Indonesia
Sudah dapet maksudnya? Jika anda lihat kode diatas, kita membuat variabel nama yang
diisi dengan teks "bobi", kita kuga membuat variabel umur dan negara. Maka
apabila kita menulis $umur
didalam fungsi print maka yang
ditampilkan adalah isi dari variabel tersebut. Kita juga dapat mengisi variabel
dengan variabel yang lain serta dapat memanipulasinya. Ini contohnya:
<?
$x=3;
$y=4;
$hasil=$x+$y;
print "$x + $y = $hasil<br>";
$firstname="Dhimas";
$lastname="Ronggobramantyo";
$fullname="$firstname $lastname";
print "Nama saya adalah $fullname";
?>
Hasil:
3 + 4 = 7
Nama saya adalah Dhimas Ronggobramantyo
Jika anda lihat pada variabel "hasil" kita mengisinya dengan
variabel x ditambah variabel y. Kita melakukan manipulasi yaitu menambah nilai
variabel x dan y yang hasilnya disimpan pada variabel hasil. Sebelum anda
meneruskan, coba anda pahami terlebih dahulu mengenai variabel, cobalah untuk
mengubah kode-kode yang ada.
Array
Array merupakan sekumpulan elemen yang memiliki tipe yang sama.
Di dalam array data tersimpan dengan menggunakan index untuk memudahkan
pencarian kembali data tersebut. Variabel hanya memiliki sebuah nilai sedangkan
array dapat mempunyai sejumlah nilai. Data dalam suatu array disebut
elemen-elemen array. Semua elemen array yang tersimpan mempunyai tipe data yang
sama. Array dapat berdimensi satu atau lebih (multidimensi). Oke sekarang
cobalah contoh berikut ini:
<?
$name[0]="James";
$name[1]="Bobi";
$name[2]="Robert";
print "Halo nama saya $name[0] dan teman saya adalah $name[2]";
?>
Hasil:
Halo nama saya James dan teman saya adalah Robert
Mirip dengan variabel kan, hanya saja terdapat kurung siku atau
dikenal dengan istilah vektor untuk membedakan antara $name yang satu dengan
yang lain. Untuk membuat array anda dapat menggunakan cara lain yaitu menggunakan
fungsi array()
. Contoh:
$name = array("James", "Bobi", "Robert");
Pada bagian vektor (yang didalam kurung siku) tidak hanya dapat
di isi angka saja tetapi juga dapat di isi oleh teks. Contoh:
<?
$country["james"]="United States";
$country["bob"]="United Kingdom";
$country["robert"]="Singapore";
print "Hallo $country[james]";
?>
If statement
Belajar pemrograman tidak akan lengkap jika belum ada if. Fungsi if
digunakan untuk membuat berbagai ekspresi
yang berbeda, apabila ekspresinya benar maka kode yang didalam ekspresi tersebut
akan dijalankan. Untuk gampangnya perhatikan diagram kode diabawah ini:
if ( expression 1 )
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 benar
}
elseif ( another expression 2 )
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 salah
// dan ekspresi 2 benar
else
{
// kode yang dijalankan apabila ekspresi 1 dan 2 salah
}
Apabila ekspresi 1 bernilai benar maka kode didalamnya akan
dijalankan, dan setelah itu selesai. Tetapi apabila ekspresi 1 salah maka
program akan membaca ekspresi 2, apabila ekspresi 2 maka kode didalamnya akan
dijalankan dan selesai. Tetapi apabila ekspresi 2 salah maka program akan
menjalankan kode yang berada didalam else
karena semua ekspresi sebelumnya salah.
Anda dapat menambahkan elseif
sebanyak apapun yang anda mau.
Cobalah kode berikut ini:
<?
$x=3;
if ($x > 5) {
print "$x lebih besar dari 5";
} else if ($x < 5) {
print "$x lebih kecil dari 5";
} else if ($x == 5) {
print "$x sama dengan 5";
} else {
print "$x bukan merupakan angka";
}
?>
Variabel $x
menyimpan nilai yaitu "3".
Angka "3" tidak lebih besar dari "5", Maka ekspresi pertama akan
dilewati. Pada elseif
berikutnya diuji apakah 3 < 5, tentu
saja hasilnya benar. Maka blok kode didalamnya akan dijalankan. Cobalah untuk
mengganti nilai variabel $x
agar mendapatkan hasil yang
berbeda-beda. Pahamilah perbedaannya. Contoh lainnya:
<?
$score=67;
if ($score < 20) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat E";
}
elseif ( ($score > 20) && ($score < 40) ) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat D";
}
elseif ( ($score > 40) && ($score < 60) ) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat C";
}
elseif ( ($score > 40) && ($score < 80) ) {
print "Nilai anda: $score, anda dapat B";
}
else {
print "Nilai anda: $score, anda dapat A";
}
?>
Switch Statement
Perintah switch merupakan alternatif pengganti dari If. Perintah switch akan
menyeleksi kondisi yang diberikan dan kemudian membandingkan hasilnya dengan
konstanta-konstanta yang ada didalam case. Pembandingan akan dimulai dari
konstanta pertama sampai terakhir. Jika kondisi ditemukan maka program akan
membaca kode didalam konstanta tersebut, dan ketika bertemu perintah break;
maka
program akan keluar dari fungsi switch. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram
kode berikut ini:
switch ( expression )
{
case result1:
// Kode akan dijalankan apabila ekspresi sesuai dengan result1
break;
case result2:
// Kode akan dijalankan apabila ekspresi sesuai dengan result1
break;
default:
// Kode akan dijalankan apabila break tidak dijalankan
}
Pada dasarnya mirip dengan if, coba anda perhatikan contoh berikut ini:
<?
$sex=cowok;
switch ( $sex )
{
case "cowok":
print "Saya cowok";
break;
case "cewek":
print "saya cewek";
break;
default:
print "Saya bukan cowok/cewek
tapi
$sex";
}
?>
Pengulangan (while)
Fungsi while digunakan untuk melakukan pengulangan suatu blok kode. Jumlah
pengulangan yang terjadi tergantung dari ekspresi yang ditentukan. Anda akan
sering menggunakan fungsi while untuk mengambil data dari database. Blok diagram
kode while kira-kira seperti ini:
while (ekspresi)
Kode yang diulang
endwhile;
Inilah contohnya:
<?
$i=1;
while ($i <= 10) {
echo "Loop $i<br>";
$i++;
}
?>
Hasil:
Loop 1
Loop 2
Loop 3
Loop 4
Loop 5
Loop 6
Loop 7
Loop 8
Loop 9
Loop 10
autoincrement (++)
dan autodecrement (--)
sama saja
artinya dengan menjumlahkan/mengurangkan nilai variabel dengan nilai satu, jadi
jika kita memiliki variabel i yang bernilai 1 kemudian kita menjalankan $i++;
maka nilai i akan menjadi 2. Pada kode diatas pertama-tama kita memberi nilai
variabel i dengan 1. Kemudian dibawahnya ada kode while yang artinya jika nilai
i lebih kecil sama dengan 10 maka kode yang berada didalam while akan dijalankan.
Karena nilai i adalah 1 maka kode dijalankan yaitu mencetak teks Loop dan nilai
variabel i yaitu 1. Setelah itu kode berikutnya adalah $i++;
yang berarti
nilai i menjadi 2.
Kembali mengecek apakah nilai i (yaitu 2) lebih kecil 10? karena benar maka
kode didalam while dijalankan yaitu mencetak Loop dan nilai variabel i yaitu 2. Setelah itu kode berikutnya adalah $i++;
yang berarti
nilai i menjadi 3. Begitu seterusnya hingga nilai i betambah terus sampai
ekspresi while salah (yaitu saat nilai i tidak lebih kecil dari 10) dan kode
didalam tidak dijalankan.
Perlu di ingat apabila kita tidak memasang kode $i++;
maka nilai i akan selalu 1 tidak
bertambah sehingga kondisi i lebih kecil selalu tercapai dan pengulangan tidak
berhenti. Hal ini akan membuat sistem berhenti bekerja, karena terus melakukan
pengulangan.
Pengulangan (for)
Perintah for digunakan untuk mengulang perintah dengan jumlah pengulangan
yang sudah diketahui. Pada perintah for anda tidak perlu menuliskan kondisi
untuk diuji. Anda hanya menuliskan nilai awal dan akhir variabel penghitung.
Nilai variabel penghitung ini akan bertambah atau berkurang setiap kali sebuah
pengulangan dilakukan. Karena itu pengulangan yang tidak berhenti (seperti dalam
kasus while) tidak akan terjadi. Diagram kodenya seperti ini:
for ( variable awal; ekspresi; variabel increment/decrement )
{
// Kode yang dijalankan
}
Ekspresi pertama merupakan variabel awal / nilai awal, sedangkan yang kedua
merupakan kondisi yang harus dicapai agar pengulangan dilakukan, sedangkan yang
ketiga merupakan peningkatan/penurunan nilai variabel. Contoh diatas yang
menggunakan while jika kita menggunakan for akan seperti ini:
<?
for ($i=1; $i<=10; $i++) {
echo "Loop $i<br>";
}
?>
Hasil:
Loop 1
Loop 2
Loop 3
Loop 4
Loop 5
Loop 6
Loop 7
Loop 8
Loop 9
Loop 10
Fungsi
Fungsi merupakan sekumpulan kode yang dapat kita panggil kembali. Ketika
dipanggil maka kode-kode didalam fungsi tersebut akan dijalankan. Dengan
menggunakan fungsi, program akan lebih mudah dibaca dan kita tidak perlu menulis
kode yang sama berkali-kali. Kita dapat mengirimkan nilai variabel kedalam
fungsi dan ketika fungsi selesai dijalankan nilai variabel tersebut dapat kita
ambil kembali. Oke untuk lebih jelasnya, misalkan kita memiliki kode PHP seperti
ini:
<?
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
?>
Jika kita menulis kode tersebut, kita telah membuang-buang waktu karena kita
menulis kode yang sama sebanyak 5 kali. Jika kita menggunakan function()
maka kita
cukup menulisnya sekali saja, dan sisanya tinggal memanggil fungsi tersebut. Oke
sekarang kita coba buat kode diatas menggunakan fungsi:
<?
function myfunction() {
$i=7;
$a=9;
$x=$i+$a;
print "$x<br>";
}
myfunction();
myfunction();
myfunction();
myfunction();
?>
Kita membuat fungsi dengan nama myfunction, kita bebas memberikan nama untuk
fungsi yang kita buat. Didalam fungsi myfunction terdapat sekumpulan kode. Nah
untuk memanggil fungsi myfunction kita cukup menulis nama fungsinya saja yaitu
myfunction();
Anda juga dapat mengirim variabel kedalam sebuah fungsi. Misal anda memiliki
kode seperti dibawah ini yang dibuat tanpa fungsi:
<?
$i=1;
$j=2;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
$i=3;
$j=4;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
$i=5;
$j=6;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
$i=7;
$j=8;
$x=$i+$j;
print "$x<br>";
?>
Seperti yang anda lihat pada kode diatas sama semua hanya saja nilai
variabelnya berbeda, kita dapat membuat fungsi dimana nilai variabelnya bisa
kita masukkan. Seperti ini kodenya jika kode diatas dibuat menggunakan fungsi:
<?
function anotherfunction($i,$j) {
$x=$i+$j;
echo "$x<br>";
}
anotherfunction(1,2);
anotherfunction(3,4);
anotherfunction(5,6);
anotherfunction(7,8);
?>
function anotherfunction($i,$j)
. $i
dan $j
adalah variabel yang memiliki nilai 1 dan 2 ketika kita memanggil fungsi
anotherfunction(1,2)
Jika kita memiliki fungsi:
function add($i,$j) {
...
}
Dan anda memanggil fungsi tersebut dengan add(1,2);
maka nilai $i
didalam fungsi tersebut adalah 1 dan nilai $j
adalah 2.
Jika anda memiliki fungsi:
function substract($i,$j,$k) {
...
}
Dan anda memanggil fungsi substract(5,6,8);
maka nilai $i
= 5, $j
= 6
dan $k
= 8. Sekarang jika anda
memanggil fungsi seperti ini:
$x=10;
substract(8,9,$x);
maka $i=8
, $j=9
dan $k=10
.
Bagaimana? sebelum anda lanjut akan lebih baik jika anda pahami betul
mengenai fungsi, karena semakin besar kode PHP yang anda buat maka semakin
banyak fungsi yang akan anda gunakan. Anda bisa saja membuat kode PHP tanpa
fungsi, tetapi seperti yang saya bilang dengan fungsi anda bisa menghemat
penulisan kode yang berulang-ulang.
Forms
Didalam dunia World Wide Web, form HTML merupakan tempat dimana kita bisa
mengirimkan informasi dari pengguna ke server. PHP didesain agar dapat bekerja
dan menerima informasi dari form HTML. Oke sekarang cobalah kode berikut ini dan
simpan dengan nama form.php:
<form action="result.php" method="POST">
Name: <input type="text" name="myname" size="20"><br>
Address: <input type="text" name="myaddress" size="40"><br>
<input type="submit" name="submit" value="Send">
</form>
Sekarang tuliskan kode dibawah ini dan simpan dengan nama result.php:
<?
print "Selamat Datang, $myname.<br>";
print "Alamat anda adalah $myaddress";
?>
Jika anda buka result.php maka isi dari variabel $myname
dan $myaddress
kosong, karena memang belum anda
deklarasikan isinya. Tetapi jika anda membuka file form.php terdapat text
field dengan nama "myname" dan "myaddress". Nah nama textfield ini akan menjadi
nama variabel apabila kita mengirimkannya ke PHP. Buka form.php dan coba anda
isi text nama dan alamat. Ketika tombol diklik maka variabel tersebut akan
dikirim ke file post.php. Dan file post.php akan menerimanya dan menampilkannya.
Anda dapat mengirim nilai variabel tersebut ke file itu sendiri. Metode ini
biasanya yang paling sering digunakan. Untuk mengirim variabel ke file dirinya
sendiri ubah saja form action ke <?=$PHP_SELF?>
. Cobalah kode
dibawah ini dan simpan dengan nama self.php:
<html>
<head>
</head>
<body>
<?
If ($ok) {
print "Selamat Datang, $myname.<br>";
print "Alamat anda adalah $myaddress<br>";
}
?>
<form action="<?$PHP_SELF?>" method="POST">
Name: <input type="text" name="myname" size="20"><br>
Address: <input type="text" name="myaddress" size="40"><br>
<input type="submit" name="ok" value="Send">
</form>
</body>
</html>
Beberapa fungsi built in PHP
PHP memiliki buanyak fungsi didalamnya. Buanyak bukan banyak, karena memang
sangat banyak. Anda dapat membaca semua fungsinya di manual PHP. Belum lagi
class-class yang tersebar di internet. Dijamin anda akan menemukan apa yang anda
butuhkan. Oke, kembali ke fungsi. Saya akan menerangkan 3 fungsi dalam PHP yaitu
date()
, strlen()
dan substr()
.
Fungsi
date()
digunakan untuk menampilkan tanggal dari server. Kita bisa
mengatur hasil tampilan dari
date()
sesuka hati kita. Inilah kode-kode yang digunakan untuk
menampilkan format
date()
:
Format |
Deskripsi |
Hasil |
a |
'am' atau 'pm' huruf kecil |
pm |
A |
'AM' atau 'PM' huruf besar |
PM |
d |
Tanggal (dengan angka diawali dengan 0) |
20 |
D |
Hari (3 huruf) |
Thu |
F |
Bulan |
January |
|
Jam (format 12 jam - diawali dengan 0) |
03 |
H |
Jam (format 24 jam - diawali dengan 0) |
20 |
g |
Jam (format 12 jam - tanpa 0) |
3 |
G |
Jam (format 24 jam - tanpa 0) |
20 |
i |
Menit |
47 |
j |
Tanggal (tanpa 0) |
3 |
1 |
Hari |
Thursday |
L |
Melompati tahun ('1' untuk ya, '0' untuk no) |
1 |
m |
Bulan (angka - diawali dengan 0) |
01 |
M |
Bulan (3 huruf) |
Jan |
n |
Bulan (angka - tanpa 0) |
1 |
s |
Detik |
24 |
U |
Time stamp |
1142743213 |
y |
Tahun (2 digit) |
06 |
Y |
Tahun (4 digit) |
2006 |
z |
Jumlah hari dalam setahun (0-365) |
19 |
Z |
Waktu dari GMT |
0 |
Contoh:
<?
print "Today is ";
print date("j of F Y, \a\\t g.i a");
?>
Hasil:
Today is 11 of October 2007, at 11.42 am
Bagaimana? mudah bukan untuk menampilkan tanggal pada PHP,
sekarang kita pelajari strlen()
strlen()
digunakan untuk mengetahu panjang dari
string atau jumlah karakter dalam string. strlen()
memerlukan
masukan berupa string dan akan mengembalikan nilai yang merupakan jumlah
karakter dalam string tersebut.
substr()
digunakan untuk memotong suatu string
dengan menentukan posisi karakter awal dan jumlah karakter yang akan dipotong.
Daripada bingung cobalah kode berikut ini:
<?
$text="Computer";
print strlen("$text");
print "<br>";
print substr("$text",3);
print "<br>";
print substr("$text",3,3);
?>
Hasil:
8
puter
put
Bagaimana? mudah kan. Semua yang telah anda baca, mulai dari
menginstall hingga bagian ini merupakan dasar-dasar dari PHP dan masih banyak
lagi yang harus dipelajari. Tetapi karena anda telah mengetahui dasarnya, maka
tidak akan terlalu sulit apabila anda ingin mempelajari PHP lebih dalam lagi.